senin, 30 vovember 2015
Perkemahan
hari sabtu minggu atau biasanya disebut dengan sebutan “persami”. Banyak orang
beranggapan bahwa persami itu hanya sebuah perkemahan untuk sekedar main-main
saja, karena suatu kegiatan yang dilakukan pada hari sabtu minggu identik
dengan hari liburan, senang-senang dan main-main. Orang yang beranggapan kalau
persami itu hanya kesenangan belaka adalah orang-orang yang tidak pernah ikut
terjun atau menikmati yang namanya perkemahan.
Awalnya sih,
saya juga berfikiran seperti itu. Dulu waktu saya SD sampai SMA tidak pernah
yang namanya ikut pramuka. Jujur, saya adalah orang tidak terlalu senang akan
keramaian, makanya saya tidak pernah ikut ekstra pramuka disekolah, apalagi
yang namanya perkemahan. Dulu pernah ada perkemahan pramuka tingkat propinsi
Nusa Tenggara Barat. Kebetulan acaranya itu tidak terlalu jauh dari rumahku,
kurang lebih 500 meter lah... jadi semua rangkaian acaranya, seperti bernyanyi,
main-main, api unggun, jalan-jalan naik turun gunung saya tau semua. Waktu itu
saya berfikir, apa sih gunanya ikut kayak gitu? Dalam bathinku kalau sekedar
main-main, naik turun gunung, nyalakan api, bernyanyi. Bisa saya lakukan
disekolah tanpa harus nginap berhari-hari di tengah hutan githu, banyak nyamuk
lagi, tambah nanti kalau ada hujan, haduhhhhh tambah gak habis fikir dech.
Seiring dengan
berjalannya waktu. Tak terasa, waktunya saya harus mulai mengamalkan ilmu
yang selami ini saya pelajari di bangku
kuliah, walaupun belum lulus, hahaha,,,,, wkwkwkwk,,,,. SMP, SMA Darul Qur-an
adalah tempat pertama saya menjadi guru
dan kewajiban saya sebagai guru untuk menjaga siswa-siswi di sekolah maupun
diluar sekolah yang mendorong saya untuk melakukan suatu hal yang paling saya
benci ketika masa-masa sekolah. Yaitu PERSAMI atau PRAMUKA. Karena ini tugas
dari sekolah akhirnya saya ikut untuk mendampingi para siswa pramuka di coban
pelangi namanya.
Ini adalah
pertama kalinya saya ikut pramuka dan sekaligus sebagai panitia. Karena saya
sebagai panitia, jadi saya harus mengikuti semua acara yang telah kita rencanakan. Tapi itu semua adalah
di luar dugaan saya. Yang selama ini saya beranggapan kalu perkemahan persami
itu hanya sebuah permainan dan kesenangan belaka, ternyata tidak benar. Setelah
saya mengikuti beberapa rangkain acara Persami atau pramuka itu, saya mengambil
beberapa makna dari sebuah perkemahan maupun acara-acara yang di lakukan ,
antara lain:
- Api unggun, selain mendapat kehangatan dari api, makna dari api itu sendiri membakar, yaitu membakar semangat kita, membakar jiwa-jiwa yang lemah supaya berkobar semangat jiwanya untuk mengejar mimpi-mimpinya.
- Jelajah malam, yang biasa dilakukan di waktu malam. Berjalan sendirian di tempat yang gelap dan hanya ditemani dengan sebatang lilin. Kita dilatih untuk menjadi orang pemberani mengejar cita-cita walaupun kita dalam keadaan terpuruk sekalipun. Api lilin adalah iman atau kekuatan kita melawan kegelapan atau cobaan.
- Jelajah pagi, ini biasanya dilakukan di pengujung acara. Semua siswa dibentuk berkelompok. Dan jalan bersama dengan anggota kelompoknya. Harus menjaga anggota kelompoknya, menjaga keselamatan anggota kelompoknya. Disini kita dilatih bagaimana rasa ke eratan persahabatan kita, menjunjung tinggi kebersamaan antar sahabat. Menerjang semua rintangan yang menghadang dengan kebersamaan. Semua yang kita lakukan dengan kebersamaan akan terasa lebih indah dan ringan.
Itulah sedikit
yang saya pahami dari sebuah perkemahan sabtu minggu. Bukan hanya sekedar
bermain, liburan, jalan-jalan tapi penuh
dengan makna kehidupan. Melatih semangat hidup mengejar cita-cita, disiplin,
menjunjung tinggi kebersamaan antar sahabat maupun lingkungan sekitar. Semoga kita bisa mengambil makna-makna
positif dari sebuah perkemahan. Aminnnnnn...