IBX5B1983B5DCA99

Opsional

Friday, November 6, 2015

PUJIAN PERUSAK NIAT BAIK


JUM'AT, 6 NOVEMBER 2015

Rasanya tidak ada di dunia ini orang yang tidak senang  dipuji, baik secara langsung maupun tidak. Yang berbeda mungkin hanya tanggapannya saja, ada yang bersyukur, ada yang biasa-biasa saja, ada yang senang, ada yang bangga dan ada pula overacting. Meski pujian tidak jarang hanya basa-basi, bahkan bisa jadi dengan maksud tertentu. Yang terakhir ini mungkin ditujukan bagi orang yang memang gila hormat dan pujian.
Disini saya mulai berfikir, mengapa ada orang yang memuji? Karena mereka tidak mengetahui siapa diri kita sebenarnya. Kalau orang lain ternyata mengetahui yang sebenarnya, pasti tidak akan mau memuji. Bila kita dipuji dan menikmatinya atas sesuatu yang tidak ada pada diri kita, maka hal tersebut akan menimbulkan bahaya, karena menjadikan kita yakin atas apa yang dikatakan orang lain, sebagai suatu pujian, yang berarti kita sudah bersikap tidak jujur kepada diri kita sendiri. Padahal orang-orang memuji tidak lain hanya menyangka saja.
Menurut saya pujian ini bisa bahaya buat kita karena pujian ini bisa merusak fikiran kita. Bagaimana tidak, sekarang sudah banyak orang  belomba-lomba mencari pujian. Contoh sekarang banyak orang yang pingin hafal al qur-an tapi tujuannya bukan untuk Allah semata tapi ingin di puji orang. Ikut  lomba al qur-an supaya di kenal banyak orang kalau dirinya seorang penghafal al qur-an, ini sudah merusak hal baik dengan niat yang salah.
Ini juga terjadi pada diri saya beberapa tahun yang lalu. Saya ingin menjadi penghafal al qur-an supaya bisa dipuji orang dan bisa ikut lomba MTQ kemana-mana seperti orang lain. Ya cita-cita saya tercapai, saya ikut lomba MTQ, tingkat desa sampai provensi juga pernah. Kadang-kadang juara, kadang-kadang gagal. Semakin hari keinginan saya semakin tinggi ingin dipuji karena saya iri sama teman saya yang lolos ke tingkat nasional dan dapat pujian dimana-mana.
salah satu foto ketika saya ingin terkenal hehe
Keinginan saya untuk dikenal orang banyak, kalau saya ini adalah penghafal qur-an langsung sirna. Dimana Kyai saya dipondok Darul Qur-an Malang pernah Dawuh “ jangan jual Al-qur’an kamu dengan kenikmatan duniawi, kalau kamu ingin selamat di akhirat”. Disini saya berfikir, apa gunanya saya bertahun-tahun menghafal al qur-an tetapi tidak dapat ridho dari Allah SWT. Dari sinilah saya berhenti total ikut lomba MTQ dan mau mencari ridho guru dan  Allah SWT.
Mari kita rubah niat kita, yaitu dengan tidak menjadikan pujian dan sanjungan sebagai tujuan kita melalukan aktivitas. Jangan sampai merusak hal yang baik dengan niat yang salah.

Rayap...

0 komentar:

Post a Comment