Indonesia menetapkan tanggal 25 November
sebagai Hari Guru Nasional. Hari Guru Nasional merupakan hari penghargaan,
penghormatan kepada seleruh guru di Indonesia. Dikalangan para penuntut ilmu,
sebutan untuk tenaga pendidik berbeda-beda. Dikalangan pendidikan formal atau
sekolah kependidikan nasional tenaga pendidik disebut Guru. Sedangkan dikalangan
nonformal atau pesantren tenaga pendidik disebut Kyai, Ustadz dan sebagainya.
Guru merupakan seorang pendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi seorang murid. Jadi kita
tidak bisa memungkiri bahwa kebangkitan, kemajuan dan kesuksesan suatu
bangsa bisa di ukur dari sejauh mana
bangsa itu memperlakukan seorang guru. Jepang merupakan Negara yang sangat maju
dan sukses pada pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan Negara. Kita tahu bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi kemajuan ekonomi Negara di era globalisasi adalah
kemajuan teknologi.
Di balik semua kesuksesan jepang
mereka belajar dari kehancuran kota Hiroshima dan Nagasaki ketika kalah di perang
dunia ke-2. Ketika Hiroshima dan Nagasaki hancur dan ribuan rakyat jepang mati,
yang pertama ditanyakan oleh kepemerintahan jepang adalah berapa guru yang
tersisa. Kemudian mereka mulai dari awal membangun fasilitas pendidikan hingga
akhirnya jepang menjadi seperti sekarang ini, Negara yang maju dan sukses. Itu tidak
lain dari hasil penghargaan dan penghormatan yang tinggi terhadap para guru.
Kalau kita berkaca dari Negara Jepang,
Indonesia sangat jauh dari kata maju. Contoh kecilnya kalau kita lihat di zaman
era globalisasi ini, murid-murid di Indonesia sangat jauh dari kata hormat pada
gurunya. Di Indonesia murid memukul guru, orang tua memukul guru, kalau siswa
dan orang tua siswa sudah berkelakuan seperti ini, mau memajukan bangsa dari
mana ? dari apanya?. Melihat kelakuan murid di sekolah formal dengan sekolah
nonformal (pesantren) di zaman sekarang itu sama aja. Murid mulai jauh dari
kata berakhlaq, jauh dari berprilaku sopan dan muali bertindak semaunya. Didukung
oleh orang tua yang selalu membela prilaku anaknya walaupun tidak sesuai dengan
satuan kedisiplinan kependidikan.
Kita merupakan harapan bangsa yang
bisa di andalkan oleh para guru-guru kita, dan selayaknya dan seharusnya kita
berprilaku yang baik dan sopan terhadap guru kita. Seharusnya juga pemerintah
harus lebih menghargai dan menghormati para guru di Indonesia, dan jangan hanya
melihat para pejabatnya saja, pejabat yang hanya mementingkan pribadinya saja
yang tidak pernah ingat akan ajaran guru-gurunya.
SELAMAT HARI GURU NASIONAL…
MAAFKAN KAMI GURU….
0 komentar:
Post a Comment