SENIN, 19 OKTOBER 2015
Beberapa tahun
yang lalu di sebuah pedesaan daerah lombok, ada satu keluarga yang menjadi
perhatian banyak orang. Keluarga ini memiliki satu orang putra dan satu orang
putri. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya, mereka berjualan di samping
rumahnya yang sederhana itu. Rumah yang sederhana, dindingnya terbuat dari
pagar bambu, atapnya dari rumput ilalang, khas seperti kehidupan zaman dahulu.
Walaupun kehidupan
mereka tergolong menengah kebawah, tapi dari raut wajah mereka tidak pernah
menampakkan kesedihan. Kehidupan sehari-hari mereka sangatlah tentram, penuh
dengan canda tawa dan selalu ceria. Kalau pagi, suami dan istri itu bergantian
mengantarkan anak-anaknya ke sekolah SD yang tidak jauh dari rumahnya itu. Anak-anaknya
juga kelihatan sangat bahagia punya orang tua yang sangat perhatian. Kalau mereka
pergi ke pasar untuk membeli persediaan
dagangannya yang sudah habis, pasti pulangnya selalu bawa oleh-oleh untuk
anaknya. Semua orang disekitar rumahnya, iri melihat keluarga yang sederhana
ini tapi sangat bahagia, hampir setiap harinya tidak pernah terjadi keributan
di rumah itu.
Semua orang
yakin keluarga itu akan selalu bahagia. Mereka juga terkenal sangat baik dengan
masyarakat di sekitarnya. Tapi kehendak Allah tidak bisa kita tolak. Tepat setelah
sholat subuh hari jum’at bulah ramdhan, suaminya di panggil oleh Allah. istrinya
sangat terpukul, tiada hentinya dia menangis, menangis, dan menangis. Dia tidak
menyangka suaminya yang tidak pernah sakit itu, tiba-tiba tiada begitu saja
meninggalkannya.
Kehidupan keluarga
itu mulai berubah, yang awalnya ramah menjadi pendiam, ceria menjadi murung. Dan
anak-anaknya mulai terlantarkan karena jarang diurus oleh ibunya. Ibunya masih
belum menerima kepergian ayah dari anak-anaknya itu.
Beberapa hari
setelah kepala keluarga itu meninggal, di rumah itu mulai ada keributan. Bukan keributan
maling atau keriminal lainnya, tapi ibunya ngomel-ngomel gak jelas sama anaknya
yang masih kecil. Malah sesekali anaknya di pukul sampai nangis sejadi-jadinya.
catatan : apa yang difikiran oleh ibu ini sehingga keluarganya tidak
terurus lagi? Apa pendapat teman-teman? Komentarnya
ya?
RAyap,,,
bagus bgt pak! saya hmpr nangis,emb... saya ksh nilai 100%
ReplyDeletemasak, sih,,
ReplyDeletetapi makasih ya udah mau baca hehe
ya memang semua itu tidak bisa diduga, dengan adanya kehendak allah pasti ada yang namanya coba'an dan Allah itu memberi coba'an itu sesuai dengan kemampuan orang tersebut, mungkin itu memang jalan yang baik untuk dia yang bisa menerima coba'an tersebut dan tersesat dia yang tidak bisa menerimanya. GOOD 98
ReplyDelete